ANDA ingin si kecil jadi anak baik, tapi apakah mereka tahu makna keinginan Anda? Ajaran tentang sopan santun yang Anda berikan pada si kecil akan teruji saat liburan bersama keluarga.
Gambaran sempurna dalam Natal: keluarga besar kumpul di meja makan, banyak hadiah di ruang keluarga, dan nampan minuman di atas meja tamu. Si kecil tak sabar membuka hadiah untuknya, keadaan pun mulai kacau.
Anda dapat mencegah kekacauan, tapi tak bisa menghentikannya segera. Teriakkan, “Ayo, berhenti!” hanya membuat tangis si kecil meraung-raung. Lalu, bagaimana?
Berikut beberapa triknya, seperti dikutip Sheknows.
Tangani dengan sigap
Penting untuk menyiapkan si kecil liburan dengan baik. Luangkan sedikit waktu untuk bicara dengannya tentang etiket yang baik.
Apa yang akan Anda lakukan saat berada di antara keluarga besar, dan si kecil membuat berpolah tidak sopan? “Pindahkan si kecil dari situasi tersebut ke ruangan lain,” kata Dr Jodi Stoner and Lori Weiner, co-authors “Good Manners are Contagious”.
Jelaskan dengan tenang bahwa luapan kemarahannya menyakiti perasaan saudara-saudaranya, dan katakan, “’Tidak baik menyakiti perasaan seseorang’. Pastikan dia meminta maaf,” kata Dr Stoner.
Bawa si kecil kembali ke ruangan tanpa banyak cakap untuk menyinggung kesalahannya. Jangan sampai ada keluarga yang mendengar permintaan maafnya pada Anda, tapi biarkan dia berlalu seperti tak ada masalah.
Setelah itu, Anda bisa melanjutkan obrolan bersama keluarga. Jangan heran kalau ada kerabat yang memanfaatkan situasi tersebut untuk menunjukkan kelamahan Anda dalam mengasuh anak. Toh, Anda sigap menangani kemarahan si kecil.
Hentikan kebiasaan buruknya sebelum dimulai
Kalau tak ingin liburan jadi momen penuh malapetaka, persiapkan sejak jauh-jauh hari untuk bicara dengan si kecil tentang harapan Anda. Biarkan ia tahu bahwa Anda tetap akan memeluk dan menciumnya meski sibuk mempersiapkan kegiatan liburan.
Katakan pula bahwa kemungkinan ia akan menerima hadiah yang tidak disukai. Ajarkan dia cara menangani situasi tersebut.
“Ajarkan secara spesifik cara merespons hadiah yang tidak disukainya. Itu memberi anak Anda rasa percaya diri untuk menangani situasi sulit, juga waktu yang baik untuk mengajarkan ide di balik pemberian hadiah. Jadi, dia mengerti konsep persiapan dan pertimbangan dalam memilih dan membeli hadiah untuknya,” papar Dr Storer.
Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan pada si kecil, “Kalau nenek kasih kamu hadiah yang nggak kamu suka, tetap harus bilang terima kasih dan berikan nenek pelukan dan ciuman. Dia sangat mencintaimu, dan memilih hadiah yang ia kira itu kamu sukai.”
Untuk membiasakan etiket baik, Anda bisa bermain peran (role-playing) memberi hadiah. Anda juga harus menjadi contoh yang baik. Caranya, tunjukkan penghargaan tulus atas hadiah yang Anda terima.
Terakhir, bicarakan pula pada si kecil tentang makna liburan. Liburan tak melulu soal hadiah, tapi kebersamaan dengan keluarga tak kalah penting.
Fitri Yulianti - Okezone
Senin, 21 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar