TUGAS PA PARNO
JENIS DATA KRITERIA TEKNIS
A. EFIKASI
Data tingkat populasi organisme sasaran, tingkat efikasi pestisida, bobot kering biomassa, efikasi pestisida, dll. menunjukkan bahwa pestisida efektif terhadap organisme sasaran
B. TOKSISITAS MAMALIA
1. Toksisitas Akut Formulasi
LD50 Oral : padat > 50 mg/kg (tikus)
Cair > 200 mg/kg, dan
LD50 Dermal : Padat > 100 mg/kg
(Tikus) Cair > 400 mg/kg
atau
LD50 Dermal : Padat > 200 mg/kg
(Kelinci)
LC50 inhalasi ≥ 0,05 mg/l selama 4 jam periode pemaparan
2 Toksisitas Kronik Bahan Aktif
Berdasarkan hasil penelitian tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik, teratogenik dan atau mutagenik
C. TOKSISITAS LINGKUNGAN *)
1. Waktu dekomposisi DT50 bahan aktif pada tanah kurang dari 120 hari bila didaftarkan untuk penggunaan pada ekosistem pertanian (tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan)
2. Uji toksisitas untuk pestisida padi sawah dan lingkungan perairan
2.1. Toksisitas Ikan Hasil Uji Laboratorium
a. Bila unit toksisitas > 3,0 (mudarat) tidak diizinkan
b. Bila unit toksisitas 0,3 – 3,0 (sedikit mudarat ) diberikan izin sementara, diminta melengkapi uji lapangan
c. Bila unit toksisitas < 0,3 (tidak mudarat) diberikan izin tetap
2.2. Toksisitas Ikan Hasil Uji Lapangan
a. Bila waktu paruh hayati > 7 hari, nilai produktivitas dan derajat sintasan berbeda dengan kontrol (mudarat), maka tidak diizinkan untuk persawahan dan lingkungan perairan
b. Bila waktu paruh hayati < 7 hari, nilai produktivitas dan derajat sintasan tidak berbeda dengan kontrol (tidak mudarat), maka dapat diberikan izin tetap
D. RESIDU a)
Apabila nilai ADI untuk manusia ≤ 0,015 mg/kg/hari (sama dengan tingkat residu yang diperkirakan aman ≤ 1 ppm) untuk pendaftaran penggunaan insektisida dan fungisida sintetik pada:
1. tanaman/komoditas padi, jagung dan/atau, kedelai
2. tanaman/komoditas sayuran
3. tanaman/komoditas buah-buahan yang dikonsumsi tanpa dikupas kulitnya
4. tanaman/komoditas bahan minuman
5. penyimpanan hasil pertanian
6. budidaya perikanan dan produknya
7. air minum yang diaplikasi pestisida
harus disertai data pengujian residu sesuai dengan tatacara internasional
E. RESURJENSI HAMA WERENG COKLAT PADI
Tidak mendorong dan menimbulkan resurjensi hama wereng coklat padi (Nilaparvata lugens)
F. DAMPAK TERHADAP
PARASITOID HAMA BRASSICA
Tidak berdampak negatif terhadap parasitoid Diadegma semiclausum (ketinggian lokasi > 750 m dpl) atau Cotesia plutellae (ketinggian lokasi < 750 m dpl)
G. DAMPAK TERHADAP
PARASITOID LARVA
SPODOPTERA LITURA
Tidak berdampak negatif terhadap salah satu parasitoid larva Spodoptera litura di lokasi percobaan
KETERANGAN :
a. Toksisitas akut oral dan dermal formulasi tidak dipersyaratkan bagi pestisida rumah tangga berbentuk tablet, padatan lingkar, padatan keping, kertas tisu, lampion, kelambu, fumigan.
b. Toksisitas subkronik atau kronik tidak dipersyaratkan bagi pestisida biologi, zat pengatur tumbuh tanaman, dan rodentisida.
c. Toksisitas lingkungan tidak dipersyaratkan bagi pestisida untuk penggunaan bidang lingkup :
1. rumah tangga dan pengendalian vektor penyakit pada manusia;
2. peternakan dan kesehatan hewan;
3. perhutanan;
4. permukiman dan bangunan;
4. karantina dan pra-pengapalan;
5. zat pengatur tumbuh tanaman, pestisida biologi, dan rodentisida.
d. Toksisitas ikan hasil uji laboratorium dipersyaratkan untuk formulasi pestisida berbentuk cairan dan tepung.
e. Toksisitas ikan hasil uji lapangan dipersyaratkan untuk formulasi pestisida berbentuk butiran.
f. Resurjensi hama wereng coklat (Nilaparvata lugens) dipersyaratkan untuk permohonan pendaftaran insektisida untuk penggunaan terhadap semua jenis hama padi.
g. Dampak terhadap parasitoid telur penggerek batang padi dipersyaratkan untuk permohonan pendaftaran insektisida untuk penggunaan terhadap semua jenis hama penggerek batang padi.
h. Dampak terhadap parasitoid hama Brassica dipersyaratkan untuk permohonan pendaftaran insektisida untuk penggunaan terhadap hama tanaman sayuran Brassica (kubis-kubisan).
Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track didalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:
• 1. Kumpulan tabel menyusun basis data,
• 2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
• 3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
• 4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.
Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
a. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
d. Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa.
TIPE DATA
Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain :
• Tipe data sederhana / Jenis data yang standar (Dasar)
1. Integer
2. Real
3. Karakter
4. Boolean
• Tipe data non standar (user defined)
1. Enumerated
2. Sub-range
• Tipe data berstuktur
1. Array
2. Record
3. Set
4. File
• Jenis data Pointer
INTEGER
Jenis data ini merupakan nilai bilangan bulat, yang terdiri atas integer positif, integer negatif dan nol. Pada TURBO PASCAL jenis data ini di bagi atas beberapa bagian. (lihat tabel 1)
Tabel 1. Jenis data integer
Tipe Ukuran memori
(dalam byte) Jangkauan nilai
BYTE 1 0..255
SHORTINT 1 -128..127
INTEGER 2 -32768..32767
WORD 2 0..65535
LONGINT 4 -2147483648..2147483647
Operator Integer terdiri atas : + , - , * , DIV dan MOD
Var
Jumlah : byte;
Begin
Jumlah := 200;
WriteLn(‘Nilai JUMLAH = ‘,Jumlah);
End.
Hasilnya bila dijalankan :
Nilai JUMLAH = 200
REAL
Penulisan untuk jenis data ini selalu menggunakan titik desimal. Nilai konstanta numerik real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38 dengan mantissa yang signifikan sampai dengan 11 digit. E menunjukkan nilai 10 pangkat. Nilai konstanta numerik real menempati memori sebesar 6 byte.
Contoh :
123.45
12345. salah, titik desimal tidak boleh dibelakang
12E5
12E+5
-12.34
.1234 salah, titik desimal tidak boleh dimuka
Pada TURBO PASCAL, jenis data ini dibedakan ( lihat tabel 2.)
Tabel 2. Jenis data Real
Tipe Ukuran memori
(dalam byte) Jangkauan nilai Digit signifikan
SINGLE 4 1.5x10E-45 .. 3.4x10E38 7-8
DOUBLE 8 5.0x10E-324 .. 1.7x10E308 15-16
EXTENDED 10 1.9x10E-4951 .. 1.1x10E4932 19-20
COMP 8 -2E+63+1 .. 2E+63-1 19-20
Operator untuk jenis data ini terdiri atas : + , - , * dan /
KARAKTER
Yang dimaksud dengan jenis data ini adalah karakter tunggal atau sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal, seperti misalnya ‘A’, ’a’, ’!’, ’5’ dsb.
Dasarnya adalah ASCII CHARACTER SET.
Misalnya : 032 pada tabel ASCII CHARACTER SET menunjukkan karakter.
Blank.
033 !
048 0
076 L
dst
STRING
Nilai data string merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara tanda petik tunggal. Nilai data string akan menenpati memori sebesar banyaknya karakter stringnya ditambah dengan 1 byte. Bila panjang dari suatu string di dalam deklarasi variabel tidak disebutkan, maka dianggap panjangnya adalah 255 karakter.
Contoh :
Var
Kampus : string[10];
Begin
Kampus := ‘Gunadarma’;
Write(Kampus);
End.
BOOLEAN
Jenis data ini mempunyai nilai TRUE atau FALSE.
Operator untuk jenis data ini adalah :
1. Logical Operator, yaitu : NOT, AND dan OR
2. Relational Operator, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =
JENIS DATA NON-STANDARD (USER DEFINED)
ENUMERATED.
Jenis data ini terdiri atas barisan identifier yang terurut dimana setiap identifier tersebut dianggap sebagai suatu individual data item (elemen data yang berdiri sendiri).
Pada saat mendeklarasikan jenis data ini kita harus menuliskan semua elemen-elemennya.
Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = (data_item_1, data_item_2, ……., data_item_n);
Contoh :
TYPE hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
TYPE warna = (red,blue,green,yellow,black,white);
Setelah jenis data ini dideklarasikan, maka selanjutnya kita dapat mendeklarasikan suatu variabel yang berjenis data sama dengan jenis data ini.
Misalnya :
TYPE nama_hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
VAR libur : nama_hari;
Fungsi standar yang dapat digunakan pada jenis data ini adalah :
PRED, SUCC dan ORD
Misalnya :
PRED (sel) = sen
SUCC (sen) = sel
ORD (sen) = 0
ORD (sel) = 1
dsb
SUB-RANGE.
Jenis data ini berupa range dari suatu kumpulan data yang mempunyai urutan..
Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = data_item_pertama .. data_item_terakhir;
Contoh :
TYPE jam_kuliah = 1 .. 10;
tanggal = 1 .. 31;
abjad = ‘A’ .. ‘Z’;
TYPE bulan = (jan,feb,mar,apr,mei,jun,jul,agt,sep,okt,nov,des);
hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
ata = agt .. jan;
pta = feb .. jun;
hari_kerja = sen .. jum;
TANDA OPERASI
Tanda operasi (operator) di dalam bahasa Pascal dikelompokkan ke dalam 9 kategori,
1. Assignment operator.
2. Binary operator.
3. Unary operator.
4. Bitwise operator.
5. Relational operator.
6. Logical operator.
7. Address operator.
8. Set operator.
9. String operator.
Assignment operator
Assignment operator (operator pengerjaan) menggunakan simbol titik dua diikuti oleh tanda sama dengan (:=).
Contoh :
A:=B;
Binary operator
Digunakan untuk mengoperasikan dua buah operand. Operand dapat berbentuk konstanta ataupun variabel. Operator ini digunakan untuk operasi aritmatika yang berhubungan dengan nilai tipe data integer dan real.
Operator Operasi Tipe operand Tipe hasil
* Perkalian real,real
integer,integer
real,integer real
integer
real
DIV Pembagian bulat integer,integer integer
/ Pembagian real real,real
integer,integer
real,integer real
real
real
MOD Sisa pembagian integer,integer integer
+ Pertambahan real,real
integer,integer
real,integer real
integer
real
- pengurangan real,real
integer,integer
real,real real
integer
real
Contoh :
15*5 hasilnya 75
20/3 hasilnya 6.6666666667E+00
20 div 3 hasilnya 6
20 mod 3 hasilnya 2
Unary operator
Operator ini hanya menggunakan sebuah operand saja. Dapat berupa unary minus dan unary plus. Unary minus digunakan untuk menunjukkan nilai negatif, baik pada operang numerik real maupun integer. Unaru plus adalah operator untuk memberai tanda plus.
Contoh :
-5 +7
-2.5 +2.5
Bitwise operator
Digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer. Terdiri dari operator NOT, AND, OR, XOR, Shl, Shr.
Relational operator
Relational operator digunakan untuk membandingkan hubungan antara dua buah operand dan akan didapatkan hasil tipe boolean, yaitu True atau False. Terdiri dari operator : =, <, >, <=, >=, <>
Logical operator
Terdapat 4 buah logical operator yaitu : NOT, AND, OR dan XOR. Operator ini bekerja dengan nilai-nilai logika, yaitu True dan False.
Set operator
Digunakan untuk operasi himpunan.
String operator
Digunakan untuk operasi string. Hanya ada sebuah operator string saja, yaitu operator + yang digunakan untuk menggabungkan dua buah nilai string.
Contoh :
Nama1 := ‘Arief ‘;
Nama2 := ‘Kurniawan’;
Nama3 := Nama1 + Nama2;
Bag II Operator, Deklarasi Dan Tipe Data
Bab II
Operator, Deklarasi Dan Tipe Data
2.1 Deklarasi
Dalam setiap penulisan bahasa pemograman deklarasi sangat digunakan apabila dalam penulisan program dibutuhkan indentifier atau tanda pengenal. Indentifier pada umumnya di buat oleh progremmmer yang digunakan untuk mewakili nilai dari suatu object.
Indentifier yang dikenal dalam Delphi adalah label, konstanta, tipe, fungsi, procedure maupun variabel.
2.1.1. Deklarasi Konstanta
Deklarasi konstanta adalah tanda pengenal dalam Delphi yang mempunyai nilai yang sudah tetap. Definisi konstanta diawali dengan kata baku Const diikuti dengan kumpulan indentifier yang diberi sebuah nilai.
Contoh
procedure TForm2.etertulisChange(Sender: TObject);
const
nil1:='30000';
begin
end;
2.1.2. Deklarasi Variabel
Deklarasi variabel adalah tanda pengenal dalam Delphi yang mempunyai nilai yang mana nilai tersebut akan terus berubah selama proses berjalan. Definisi variabel diawali dengan kata baku Var diikuti dengan kumpulan identifier yang diikuti dengan tipe data yang dibutuhkan.
Contoh
procedure TForm2.EpraktekKeyPress(Sender: TObject; var Key: Char);
var
praktek,nil2,nil1 :real;
begin
if (key = #13) then
begin
nil1 := strtofloat(ehtulis.Text);
praktek:= strtofloat(epraktek.Text);
nil2:= 0.4 * praktek;
ehpraktek.Text := floattostr(nil2);
form2.ActiveControl := cmi;
emurni.Text := floattostr(nil1 + nil2);
if nil1 > 60 then
egrade.Text := 'Lulus'
else
egrade.Text := 'Gagal'
end;
end;
2.2 Tipe Data
Secara sederhana tipe data dapat didefinisikan dengan istilah tempat untuk menentukan pemberian nilai terhadap suatu variabel sesuai atau tidak dengan nilai yang diberikan oleh user. Dalam versi lain tipe data juga diartikan sebagai batasan terhadap fungsi tanda pengenal terhadap semua nilai yang diterima. logika yang dapat kita berikan adalah ketika kita menempatkan tanda pengenal harga hanya mengenal angka, maka ketika kita memberikan nilai berupa string maka secara otomatis data tersebut akan ditolak karena nilai tersebut tidak dikenali oleh tipe data yang diberikan.
2.2.1 Tipe Data Numeric Integer
Tipe data integer merupakan tipe data bilangan bulat yang hanya mengenal bilangan decimal. Dimana tipe data Integer tidak mengenal pecahan
Bentuk Umum
Var
Nil1:integer;
Begin
Nil1:=5000;
2.2.2 Tipe Data Real
Tipe data numeric real adalah tipe data dari suatu tanda pengenal selain mengenal bilangan bulat utuh tipe data ini juga mengenal nilai angka yang mengenal pecahan.
Bentuk Umum
Var
Nil:real;
Begin
Nil1:=20,5;
2.2.3 Tipe Data String
Tipe data string merupakan salah satu jens tipe data selain mengenal angak disini tipe data dapat juga mengenla data berupa huruf maupun tanda baca.
Bentuk umum
Var
Nama:string;
Begin
Nama:=’Anton’;
2.2.4 Tipe Data Char
Secara fungsi tipe data char sama dengan tipe data string tetapi dari segi kapsitas ruang diperoleh tipe data char jauh lebih sedikit karena hanya mengenal 1 karakter.
2.3. Dasar umum merancang Program aplikasi berbasis visual
a. Merancang tampilan program (user interface) hal ini meliputi = Form dan toolbox
b. Desain properties. Hal ini digunakan untuk merubah tampilan icon yang asli toolbox agar sesuai dengan tampilan yang tampilan yang diinginkan.
c. Jendela Code Editor , digunakan sebagai media komunikasi antar object pada form dengan system yang ada.
2.4. Mengenal Komponen label, edit & Button
Label Hanya untuk menampilkan Teks
Edit Untuk menampilkan dan input data (1 baris)
Button Digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap suatu proses
2.5. Mengenal Operator
Delphi mengenal banyak operator, sama seperti bahasa pemograman yang lain, operator menjadi satu hal penting yang harus ada untuk perancangan program.
2.5.1. Operator Penugasan (assignment Operator)
Symbol operator digunakan untuk melakukan suatu proses atas suatu nilai dengan memberikan nilai baru pada suatu variabel
Lambang operator Penugasan “ := “
Bentuk Umum penulisan
Var := perintah;
Contoh =
A:=”B”;
Label1.caption := “Irnawan”
C:= A + B;
2.5.2. Operator Aritmatika
Operator aritmatika berfungsi untuk melakukan suatu proses aritmatika yang meliputi perkalian, pembagian, penjumlahn, pengurangan maupun pengurangan terhdap suatu nilai variabel yang tersimpan dalam suatu object, dengan memberikan nilai baru.
Symbol yang dikenal dalam delphi
Symbol Keterangan
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
Div Pembagian Integer
Mod Sisa Pembagian
Contoh
B := 15 + 2; hasil B = 17
B := 15 div 2 B = 7
B := 15/2 B = 7,5
B := 15 * 2 B = 30
B := 15 mod 2 B = 1
2.5.3. Operator String
Digunakan untuk menggabungkan dua teks/string atau lebih.
Symbol yang digunakan = +
Contoh =
Bentuk Umum
A := teks1 + teks2
Contoh
A : = “Aku”;
B := “Bisa”;
C := A + B;
Hasil C = Aku Bisa
2.5.4. Merancang Aplikasi Dengan Delphi
a. Hasil ketika form dijalankan
Gambar 2.1 Form Operator
b. Desain Form
Gambar 2.2 Desain Form Operator
c. Desain Properties
Object Name Caption
Label 1 Label 1 Program pengenalan dasar operator Delphi
Label 2 Label 2 Nilai Praktek I
Label 3 Label3 Nilai Praktek II
Label 4 Label4 Nilai Perhitungan
Label5 Label5 Hasil
Label6 Label6 Hasil
Label7 Label7 Hasil
Label8 Label8 Hasil
Object Name Text
Edit1 Nil1 -
Edit2 Nil2 -
Edit3 Ehtambah -
Edit4 ehkali -
Edit5 Ehbagi -
Edit6 ehkurang -
Object Name Caption
Button1 Btambah Tambah
Button2 Bkali Kali
Button3 Bbagi Bagi
Button4 Bkurang Kurang
Button5 Bclose Close
d. Listing Program
Catatan =
Dalam bahasa pemograman Delphi semua data yang diinput melalui edit box dideklarasikan dengan tipe data string, sehingga ketika kita akan melakukan proses perkalian atau pengurangan kita tidak bisa mengalikan secara langsung edit box yang dimaksud tetap kita perlu merubah menjadi nilai dengan tipe data yang dapat dikalikan.
1. Program Tambah
Digunakan untuk menampilkan hasil penjumlahan antara nilai praktek 1 dengan nilai praktek II, cara double klik pada buton tambah dan tuliskan kode berikut ini =
procedureTForm2.BtambahClick(Sender: TObject);
var
nil1, nil2 : real;
tambah: real;
begin
nil1 := strtofloat(enil1.text);
nil2 := strtofloat(enil2.text);
tambah := nil1 + nil2;
ehtambah.text := floattostr(tambah);
end;
Catatan
Var
Nil1,nil2 : real;
Tambah ; real;
Var digunakan untuk mendeklarasikan suatu nama varibael yag dibuat oleh programmer yang berfungsi untuk menyimpan nilai atau data selama proses program berjalan.
Nil1,nil2 dan tambah adalah nama variabel baru yang dibentuk oleh progrmmer
Real adalah nama dari sekeian banyak tipe data yang dikenal dalam bahasa peograman Delphi. Cakupan tipe data real adalah membaca bilangan angka dalam bentuk decimal.
Strtofloat adalah fungsi yang digunakan merubah nilai dari tipe data string menjadi tipe data numeric.
Floattostr adalah fungsi yang digunakan merubah nilai pecahan menjadi data string.
2. Program untuk kali
procedure TForm2.BkaliClick(Sender: TObject);
var
bil1,bil2:real;
kali : real;
begin
bil1 := strtofloat(enil1.text);
bil2 := strtofloat(enil2.text);
kali := bil1*bil2;
ehkali.text := floattostr(kali);
{ehkali.text := inttostr(strtoint(enil1.text) * strtoint(enil2.text));}
end;
3 Program untuk bagi
procedureTForm2.BbagiClick(Sender: TObject);
var
bil1,bil2 : real;
bagi : real;
begin
bil1 := strtofloat(enil1.Text);
bil2 := strtofloat(enil2.Text);
bagi := bil1/bil2;
ehbagi.Text := floattostr(bagi);
end;
4. Program untuk kurang
procedureTForm2.BkurangClick(Sender: TObject);
var
bil1,bil2,kurang : real;
begin
bil1 := strtofloat(enil1.Text);
bil2 := strtofloat(enil2.Text);
kurang := bil1 - bil2;
ekurang.Text := floattostr(kurang);
end;
5. Program untuk keluar
procedureTForm2.bcloseClick(Sender: TObject);
begin
messageDlg('Ingin Menutup form',mterror, [mbok],0);
close;
end;
Catatan
Messagedlg adalah penggalan program yang digunakan untuk menampilkan kotak pesan.
Close digunakan untuk menutup form.
2.5.5. Latihan Program Pembayaran
a. Form setelah dijalankan
Gambar 2.3 Gambar Toko
b. Ketentuan yang diinginkan pemilik toko
1. Nama barang, harga barang dan jumlah merupakan media input bagi user mengenai detail nama barang, harga barang serta jumlah yang dibeli.
2. Bayar digunakan untuk menampilkan perkalian dari jumlah yang dibeli dengan harga barang, dengan cara mengklik hitung.
3. Untuk menutup form user tinggal mengklik exit, dengan menampilkan pesan untuk user.
Catatan :
1. Untuk Menambah Form Baru pilih dan klik icon New Form
2. Untuk Mengaktifkan Form Yang Pernah Dibuat adalah pilih dan klik View Form , pada jendela View Form pilih form yang ingin diaktifkan dan klik OK
3. Untuk Menjalankan Form yang diinginkan dari beberapa form yang telah dibuat adalah dengan cara pilh Project| option. Pada combo Project Option, pilih dan klik form yang diingikan dengan mengaktifkan Combo Main form. Setelah selesai klik OK.
4. Untuk menyimpan semua project pilih dan klik Save All.
Posted by Chaika Catherine qq Ady
Menyederhanakan Pengelolaan Data
Posted by admin
SDA Asia Magazine
27.06.2008
Perkembangan bisnis dan tuntutan regulasi membuat perusahaan harus menyimpan dan mengelola berbagai jenis data. Kini sistem penyimpanan harus bisa mengelola data terstruktur tradisional seperti yang biasa ditemui dalam aplikasi database, sekaligus juga data tak terstruktur. E-mail, dokumen, gambar dan video adalah contoh data tak terstruktur yang dihasilkan aplikasi perkantoran, VoIP, situs Web, dan sistem pemetaan.
Mengelola data tak terstruktur relatif lebih sulit dibandingkan data terstruktur. Namun perusahaan tak bisa menghindari karena pertumbuhan data tak terstruktur lebih cepat dibandingkan data terstruktur.
Lembaga riset IDC memproyeksikan pertumbuhan rata-rata tahunan data tak terstruktur dunia selama 2005-2011 mencapai 63,7%. Bandingkan dengan data terstruktur yang hanya 32,2%. Selain itu, tantangan dalam mengelola data juga semakin besar ketika infrastruktur storage tersebar seperti pulau-pulau storage. Di saat yang sama, utilisasi storage masih rendah dengan banyak data duplikat yang tidak perlu.
Menurut Strategic Research Corporation dan SNIA (Storage Networking Industry Association), utilisasi sistem storage umumnya berkisar antara 20% sampai 30%. Sementara itu, sebanyak 22% data adalah data duplikat bahkan 68% data tak pernah diakses selama 90 hari atau lebih. Dari sudut finansial, 47% dari biaya pengelolaan storage dihabiskan untuk mengelola file, 12% untuk backup dan restore serta sisanya untuk pemeliharaan peranti keras.
Dampak bagi Bisnis
Teknologi informasi, termasuk storage diharapkan selaras dengan tujuan bisnis. Tantangan pengelolaan storage bukan hanya masalah teknologi informasi, tetapi juga membawa dampak bagi bisnis, seperti:
1. Sulit melakukan pencarian data
• Menurut IDC, diperlukan waktu rata-rata sekitar 9 – 10 jam dalam sepekan untuk mencari informasi. Pencarian ini membutuhkan biaya dan memakan waktu sehingga memperpanjang time-to-market dan pengambilan keputusan.
• Berdasarkan laporan IDC pada April 2006, biaya pencarian yang tidak efektif diperkirakan mencapai USD5.251 per pekerja per tahun. Untuk 1.000 pekerja, biayanya diperkirakan mencapai USD5,25 juta.
• Help Desk –unit kerja yang bertugas membantu pengguna- dibanjiri permintaan untuk mencari dan menemukan data atau file di seluruh lingkungan storage.
• Selain itu, keberadaan data-data liar (rogue data) dalam jumlah yang sedikit sekalipun bisa meningkatan risiko data tidak ditemukan pada saat dibutuhkan.
• Perusahaan cenderung membangun storage tersendiri untuk setiap sistem yang menciptakan lumbung-lumbung data terpisah. Hal ini menyulitkan pencarian informasi dan meningkatkan risiko pada saat pencarian data.
2. Infrastruktur yang tambun
• Umumnya perusahaan menerapkan pendekatan kapasitas pada sistem storage dengan terus menambah daya tampung. Akhirnya, sistem storage yang terdiri dari aneka ragam jenis dan platform pun sulit dikelola.
• Sistem storage yang kompleks berujung pada peningkatan biaya operasional. Pendekatan kapasitas tetap membuat utilisasi storage rendah walaupun perusahaan sudah banyak melakukan investasi.
• Kompleksitas mengakibatkan bottleneck dalam kinerja dan skalabilitas sedangkan akses pada file membutuhkan waktu lebih lama.
• Dalam kondisi ini, infrastruktur storage menjadi “tambun” dan sulit mengikuti pergerakan bisnis yang semakin dinamis. Alih-alih menjadi pendukung, storage malah menghambat bisnis.
Menurut Edwin Lim, Country Manager Hitachi Data Systems Indonesia, Hitachi mencoba mengurangi risiko munculnya data liar, sekaligus menyempurnakan efisiensi operasional. Solusi Hitachi Data Discovery Suite, Hitachi High-performance NAS Platform 3000 Series, dan Content Archive Platform 2.4 membantu memenuhi janji membantu perusahaan di Asia Pasifik untuk mengurangi biaya TI dan kompleksitas, mengelola risiko, dan meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memberikan nilai lebih melalui platform solusi service oriented storage terintegrasi.
Sabtu, 20 Februari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)